Kamis, 30 Juni 2011

cleopatra

Biografi Singkat Cleopatra

Dilahirkan tahun 69 sebelum Masehi, Cleopatra adalah anak ketiga dari raja Mesir Auletes yang bergelar Ptolemy XII. Raja ini terkenal dengan sebutan The Flute Player. Untuk mendapatkan dukungan dalam memegang tampuk pemerintahannya, Ptolemy harus sering mondar-mandir ke Roma, bahkan mungkin pernah ditemani Cleopatra kala ia berusia 12 tahun. Dasar lintah darat, pihak Romawi minta bayaran 10.000 talen sebagai imbalan jasa. Jumlah itu dua kali lipat APBN Mesir. Ptolemy memang tak punya banyak pilihan. Apalagi negeri yang ditinggalkan sedang menghadapi banyak masalah.
 
Si sulung Tryphaena, merebut kekuasaan dan tampil jadi ratu. Merasa memiliki hak yang sama, Berenice sang adik, tega membunuh kakaknya agar bisa naik takhta. Beberapa waktu kemudian, Ptolemy pulang dan dengan bantuan Roma membunuh anaknya sendiri untuk dapat merebut kembali tampuk kekuasaan.

Mestinya, sepeninggal Ptolemy XII tahun 51 SM, kerajaan diwariskan kepada Cleopatra (18) yang saat itu sudah dijodohkan dengan Ptolemy XIII yang tak lain adalah saudaranya sendiri. Masa itu negeri Mesir gagal panen dan dilanda paceklik panjang. Namun Pothinus, orang kasim istana, muncul mengambil alih kekuasaan. Mengaku sebagai wali dari Ptolemy XIII yang kala itu baru 12 tahun, ia mengusir Cleopatra ke luar benteng kraton.

Pada waktu yang sama di Roma sedang terjadi perebutan pengaruh di antara anggota triumvirat - Caesar, Pompei, dan Crassus - yang memegang tampuk pemerintahan. Dalam pergolakan itu, Caesar berhasil memukul mundur prajurit Pompei yang kemudian mengungsi ke Mesir. Karena tak mau negerinya dipakai sebagai tempat persembunyian, akhirnya warga Mesir justru menangkap Pompei dan menyerahkan kepalanya kepada Caesar yang kebetulan datang ke Alexandria untuk menagih utang Ptolemy XII.

Situasi ini dengan cerdik dimanfaatkan oleh Cleopatra. Terbukti, tak sulit baginya untuk menaklukkan hati Caesar. Bermodal raganya yang molek dan kepiawaiannya merayu, dalam waktu singkat Caesar terpikat dan bertekuk lutut. Plutarch melukiskan betapa kreatif dan uniknya Cleo yang sengaja membungkus tubuhnya dengan selimut, untuk disajikan ke depan Caesar seperti barang dagangan saja. Cerita selanjutnya gampang ditebak. Setelah merasakan kehangatan tubuh dan layanan Cleo di tempat tidur, akhirnya semua permintaan wanita ini terkabul. Tak peduli kala itu Caesar sudah gaek dan botak. Yang penting, Cleopatra memperoleh kembali takhta kerajaan dan Mesir tidak perlu bayar utang kepada Roma.

Betapa gampangnya Cleo memikat dan "menundukkan" kaisar Romawi merupakan bukti, sebagai wanita ia amat piawai menghadapi lawan jenis. Terlebih mereka yang akan dimanfaatkannya. Kelebihan ini diperkuat dengan pendapat sejarawan Yunani abad ke-2, Dio Cassius yang menulis bahwa Cleo "... adalah wanita yang amat indah dipandang dan punya kekuatan untuk menaklukkan siapapun."

Dengan pengaruhnya itu pula ia "memakai" Caesar untuk menumpas pemberontakan sekelompok prajurit Mesir yang tidak puas dengan pemerintahannya. Sejarah mencatat, insiden pemberontakan ini sempat membumihanguskan perpustakaan negera di Alexandria dan melahirkan misteri tewasnya Ptolemy XIII di Sungai Nil.

Caesar kemudian mengawinkan Cleopatra dengan Ptolemy XIV yang kala itu masih berusia 12 tahun. Langkah ini tak pelak memperkuat dugaan orang. Ternyata memang benar. Kehadiran bocah ingusan ini di sisi Cleopatra hanya dipakai sebagai tabir untuk "mengamankan" perselingkuhan mereka. Ini cara cerdik yang dilakukan Cleo sebelum akhirnya ia mau berterus terang. Apalagi tak lama setelah Caesar meninggalkan Mesir, Cleopatra hamil. Dengan perhitungan matang, mengingat Caesar tidak memiliki anak dari istri sahnya di Roma, Cleopatra menamai anaknya Ptolemy Caesar, yang dipanggilnya Caesarion.

Ia membawa anak itu ke Roma tahun 46 SM. Kedatangannya di Roma disambut meriah dan hangat, bahkan secara khusus Caesar membuat patung emas Cleopatra yang ditempatkan di kuil Venus Genetrix. Kali ini Cleopatra harus memendam kekecewaan besar, ketika pada akhirnya Caesar tidak memilih Caesarion sebagai pewaris takhta, melainkan justru memutuskan Octavian, cucu laki-laki saudaranya. Putus sudah harapan Cleo menancapkan pengaruhnya di Romawi. Dalam keputusasaan ia pulang ke Mesir.

Sakit hati Cleopatra kepada Caesar terbalaskan ketika Romawi diperintah oleh triumvirat generasi berikutnya; yakni Octavian, Lepidus dan Markus Antonius. Nama yang tersebut terakhir inilah yang kemudian berhasil "dijerat" dalam pelukannya.

Saat itu Mesir sudah berhasil memakmurkan diri, bahkan terkaya di kawasan Laut Tengah bagian timur. Kemakmuran itulah yang menarik minat Markus Antonius datang pada tahun 41 SM. Misinya mencari dana untuk membiayai peperangan melawan bangsa Parthia, sebuah kerajaan di tenggara L. Kaspia.

Kedatangan Antonius ke Mesir disambut hangat oleh Cleopatra. Berbagai jamuan pesta makan dan minum dirayakan. Kedua pihak meneken memorandum of understanding (MoU) bilateral. Cleopatra berjanji memberi dukungan material kepada Antonius dalam peperangannya melawan bangsa Parthia. Sebaliknya Antonius melindungi kepentingan dan keamanan Cleopatra, terutama dalam menyingkirkan Arsinoe, saudaranya yang terlalu ambisius. Tentu saja karena MoU tadi tak mengatur hal-hal di luar urusan kenegaraan, maka kalau hubungan pribadi kedua pelakunya berkembang lebih jauh, tidak ada pihak yang berhak melarangnya. Terbukti, antara Cleopatra dengan Antonius segera terlibat hubungan asmara. Jalinan cinta keduanya berhasil membuahkan tiga orang anak, sepasang kembar, yakni Alexander Helios - Cleopatra Selene serta Ptolemy Philadelphus.

Yang jelas, hadiah terbesar yang diterima Cleopatra adalah penobatan dirinya sebagai Ratu Segala Raja dan Caesarion sebagai Raja Di Raja. Bahkan dengan pengaruhnya, Cleopatra berhasil mendesak Antonius menitahkan Caesarion sebagai pewaris tunggal takhta Roma, dalam sebuah upacara kenegaraan meriah di Alexandria. Sesuatu yang melampaui wewenangnya sebagai anggota triumvirat.

Maka pantas bila kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Triumvirat Romawi kembali pecah, karena Octavian (yang kelak menjadi Kaisar Agustus) menuduh Markus Antonius melakukan desersi dan berniat memindahkan ibukota kerajaan ke Alexandria. Menyusul perpecahan itu, tahun 31 SM terjadilah perang besar antara kubu Octavian melawan kubu Antonius. Pertempuran yang memuncak di Actium harus usai dengan kekalahan Cleopatra dan Antonius. Kisah-kasih kedua insan inipun berakhir tragis. Masing-masing bunuh diri dengan caranya sendiri.

Meski demikian kematian Cleopatra sempat menimbulkan kontroversi. Pendapat yang satu mengatakan akibat gigitan ular berbisa. Tapi disanggah yang lain karena luka di lengannya ternyata hanya gigitan serangga. Sementara yang lain mengatakan ia minum racun yang disembunyikan di dalam tangkai sisirnya yang berongga. Lantas siapa yang benar? Tak ada yang bisa menjawab.

Cleopatra dalam Sepenggal Sejarah Romawi

Ini adalah intrik seorang ratu penguasa Mesir. Seorang Firaun Mesir terakhir yang menggunakan senjata "kewanitaan" untuk mempertahankan tahta dan pengaruhnya. Ia merupakan ratu cantik mempesona yang bisa mempengaruhi tokoh besar Romawi seperti Julius Caesar dan Mark Anthony.

Romawi merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “dunia Barat” pada masa itu (510 SM - 476 M). Namun dalam sejarah kejayaan selama 500 tahun, Romawi juga mengalami perang saudara. Di ujung perang saudara yang paling berkecamuk dalam sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah pemerintahan Cleopatra adalah satu kerajaan besar yang ditaklukkan.

Julius Caesar

Saat itu Cleopatra, sedang mempersiapkan pemberontakan melawan suami yang juga adiknya, Ptolemy XIII. Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut pasukan bangsa Arab yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut mempengaruhi Mesir. Penguasa Romawi, Pompey Yang Agung ditaklukkan Julius Caesar di Yunani dan melarikan diri ke Mesir. Namun, di negeri itu ia segera dibunuh oleh agen-agen Ptolemy XIII. Caesar tiba di Alexandria dan begitu mengetahui musuhnya telah tewas, dia memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan di Mesir.

Setahun berlalu, Romawi berupaya mengendalikan kerajaan Mesir yang kaya-raya itu. Ini dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan menaklukkan hati Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat akan kecantikan Cleopatra dan atas namanya dia bersedia membantu Cleopatra menumbangkan Ptolemy XIII.

Pada 47 SM, Ptolemy XIII dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan Romawi di bawah komando Julius Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi pemimpin. Julius dan Cleopatra menghabiskan beberapa minggu bersama dan kemudian Caesar berangkat ke Asia kecil di mana dia menyatakan slogannnya Vini, vidi, vici (Aku datang, Aku lihat, Aku menang) seusai meredakan pemberontakan.

Pada Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diakuinya adalah hasil hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil).

Saat Caesar kembali ke Romawi, Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya. Cleopatra tinggal di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun Caesar dibunuh pada Maret 44 SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.

Seiring tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara yang terpecah pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri dari Octavian keponakan sekaligus pewaris Caesar, Mark Anthony seorang jenderal militer, dan Lepidus seorang negarawan Romawi. Anthony menjabat pemerintahan di sejumlah provinsi bagian timur Kekaisaran Romawi, dan dia memanggil Cleopatra yang dituduhnya telah bersekongkol dengan musuhnya ke Tarsus di Asia kecil.

Mark Anthony

Cleopatra berusaha memikat Antony sebagaimana yang pernah ia lakukan terhadap Caesar dan pada 41 SM. Dia tiba di Tarsus dengan pakaian laksana Venus, dewi cinta Romawi.
Anthony terpikat dengan kemolekan tubuh dan rupa Cleopatra. Antony dan Cleopatra kemudian pergi bersama ke Alexandria. Di sini mereka menghabiskan musim dingin dengan pesta-pora dan percintaan yang panas.

Pada 40 SM, Anthony kembali ke Romawi dan menikahi saudara perempuan Octavian bernama Octavia dalam upayanya untuk menjadi sekutu Octavian.

Sementara itu, kekuasaan tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah dengan Octavia dan mengadakan perjalanan ke timur dengan tujuan untuk mengajak Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Menurut pelaku propaganda Octavian, mereka lantas menikah yang mana hal ini dilarang oleh peraturan Roma yang melarang warganya menikah dengan bangsa asing.

Kekalahan pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi wibawanya. Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk merayakan kemenangan ini, dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang jalan-jalan di Alexandria di mana ia dan Cleopatra duduk di singgasana keemasan, dan Caesarion serta anak-anaknya diberi gelar kebangsawanan. Banyak kalangan Romawi menilai (yang dipicu oleh Octavian) bahwa Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke tangan asing.

Runtuhnya Mesir Kuno

Setelah beberapa tahun mengalami ketegangan dan serangan propaganda, Octavian menyatakan perang melawan Cleopatra, dan sudah pasti menyerang Antony pada 31 SM. Musuh-musuh Octavian bergabung dengan pihak Antony.

Pada 2 September 31SM, di Actium, Yunani, kawasan Laut Mediteranian, Armada Pasukan Mark Anthony dibantu Mesir berhadapan dengan Armada laut Romawi dipimpin Agrippa (jenderal kepercayaan Octavian) dan pecahlah pertempuran laut di yang dikenal sebagai "Battle of Actium".

Namun saat Anthony melihat kapal Cleopatara memutar menuju daratan Mesir, kapal komando Anthony pun berbalik mengejar. Merasa ditinggalkan komandannya dalam pertempuran, membuat armada kapal pasukan loyalis Anthony patah semangat. Dengan mudah Armada laut Agrippa menggilas sisa-sisa kapal pasukan Anthony yang masih bertempur. Perang laut ini dimenangkan mutlak oleh Armada Agrippa.

Kekalahan itu membuka jalur pasukan Romawi untuk mendarat di Mesir dan melakukan serangan. Satu persatu kota-kota penting Mesir ditaklukkan sampai setahun berlalu dan ibu kota Mesir pun dikepung. Octavian memaksa Cleopatra dan Anthony untuk menyerah. Sementara Mark Anthony tetap bertempur dengan sisa pasukannya mencoba mempertahankan ibu kota. Membela Cleopatra dan kerajaan Mesir untuk terakhir kali.
Antony dikabari soal kematian Cleopatra, dia menikam dirinya dengan pedangnya sendiri.
Sebelum dia tewas, utusan lainnya menyampaikan bahwa Cleopatra masih hidup. Dengan luka parah, Anthony pergi menuju peristirahatan Cleopatra dan tewas dipelukannya. Ia sempat berpesan agar Cleopatra berdamai dengan Octavian.

Ketika utusan pemerintahan tritunggal Romawi tiba, Cleopatra mencoba merayunya, namun rayuan Cleopatra tak mengena. Merasa kesal, kecewa, dan tak mau berada di bawah kekuasaan Octavian, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada 30 Agustus 30 SM. Konon ia sengaja membiarkan seekor ular berbisa Mesir yang merupakan lambang kerajaan mematuknya.

Setelah Cleopatra mangkat, Octavian lantas mengeksekusi putranya Caesarion dan menyerahkan Mesir kepada Kekaisaran Romawi. Ia menyita dan menggunakan harta Cleopatra untuk membayar para veteran perang.

Pada 27 SM, Octavian berubah nama menjadi Augustus yang merupakan kaisar pertama yang paling berhasil dari segala kaisar di Romawi. Dia memerintah Kekaisaran Romawi dengan damai dan aman hingga wafatnya pada 14 SM di usia 75. (Berbagai sumber)

Kisah Cleopatra, Ratu yang Legendaris

Namanya selalu dikenang dalam sejarah. Merupakan ratu Mesir Kuno yang menjadi Firaun terakhir dari dinasti Ptolemy.

Ia punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal sebagai Cleopatra VII. Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30 SM.

Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia. Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra. Namun semuanya meninggal saat masih sangat muda.

Saat Ptolemy XII mangkat tahun 51 SM, kekuasaan diserahkan pada Cleopatra VII dan adiknya Ptolemy XIII (12 tahun). Kedua penguasa Mesir Kuno yang masih belia ini mendapat bimbingan dari penguasa Roma bernama Pompey. Saat itu memang Kerajaan Ptolemaic Mesir bersekutu dengan Roma.

Sesuai tradisi Mesir masa itu, Cleopatra menikah dengan adiknya Ptolemy XIII. Sejak memangku jabatan sebagai penguasa Mesir Kuno, pemerintahannya mulai diguncang berbagai persoalan. Ptolemy XIII tidak sepaham dengan istri sekaligus kakaknya Cleopatra dan mengambil alih kekuasaan tunggal di Mesir. Cleopatra dibuang ke daerah Suriah.

Di pengasingan, dalam upaya menduduki kembali tahta kerajaan, Cleopatra bertemu dengan Julius Caesar. Keduanya pun terlibat api asmara. Dengan bantuan pasukan Romawi yang dikirim Julius Caesar, Cleoptara menyerang istana dan menumbangkan kekuasaan Ptolemy XIII.

Kisah cinta Cleopatra dan Julius Caesar berakhir tanpa ada pernikahan. Namun hubungan cinta mereka membuahkan seorang anak bernama Caesarion. Julius Caesar sendiri tewas dalam pembunuhan yang dirancang dewan senat Romawi pada 15 maret 44 SM. Tewasnya Julius Caesar menyebabkan perpecahan dalam kepemimpinan Romawi. Saat itulah Mark Anthony bersekutu dengan Cleopatra yang menguasai Mesir. Keduanya pun menjalin asmara membara hingga Cleopatra melahirkan dua anak kembar Cleopatra Selena dan Alexander Helios. Namun keduanya menikah juga pada tahun 36 SM. Buah pernikahan resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.

Sementara itu kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh Octavian dan Agrippa. Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang terhadap Mesir, dan meminta Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi. Namun Anthony yang sudah menikahi Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu, menolak panggilan tugas dan berkhianat terhadap Romawi. Ia tetap berpihak pada Mesir dengan seluruh pasukannya. Ia mati bunuh diri dengan pedangnya. Sedih melihat suaminya mati, Cleopatra pun mengambil jalan singkat. Ia mengurung diri di tempat pengasingan dan bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa mematuk tubuhnya. Tewasnya Cleopatra, berakhirlah kejayaan kerajaan Mesir Kuno. Mesir kemudian takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu Provinsi Kekaisaran Roma. Mayat Marks Anthony dan Cleoptara dimakamkan berdampingan di sebuah piramid.

Kecantikan Bagai Dewi

Ratu Cleopatra VII, adalah Firaun Mesir terakhir yang selalu mendapat tempat di hati rakyat Mesir. Bahkan beratus-ratus tahun setelah kematiannya ia tetap dikenang sebagai seorang ratu yang luar biasa. Sesuatu yang menjadi kenangan adalah perpaduan kecantikan, seks, dan kharismanya.

Cleopatra berasal dari bahasa Yunani Kuno yang artinya "keagungan ayah" dan nama lengkap Cleopatra VII - Cleopatra The Philapator mengandung makna "sang Dewi Keagungan Ayah, atau putri kecintaan ayah". Begitulah sang ayah, Ptolemy XI memberinya nama.

Pemberian nama Cleopatra oleh sang ayah bukan tanpa sebab. Mungkin karena Ptolemy XI melihat pancaran kecantikan putrinya itu. Cleopatra memang dikenal sebagai seorang wanita yang berparas cantik dan bertubuh molek. Sejak kecil ia sudah memancarkan gairah kewanitaan yang mengundang hasrat.

Ada beberapa sumber literatur yang menyebut bahwa Cleopatra bukan wanita berdarah Mesir asli. Ia diduga wanita turunan campuran Macedonia, Yunani, dan Suriah. Karena itu ia mewarisi seluruh kecantikan indo Timur Tengah, Asia dan Eropa.

Saat pertama kali menduduki tahta kerajaan Mesir di usia 18 tahun, dalam banyak literatur, ia digambarkan sebagai gadis belia yang sangat menggairahkan. Tinggi semampai dengan lekuk tubuh menawan, buah dada yang ranum menggoda, kaki jenjang, pinggul padat berisi, wajah bulat telur, rambut hitam mengkilat, dan kulit halus putih berkilau.

Wajahnya memancarkan gairah dan vitalitas, dengan alis sedikit tebal, mata hitam bersinar, bibir seksi dengan sedikit lekukan menawan di bawah hidung, tampak selalu tersenyum, namun menyimpan misteri "liar" yang menggoda.

Kecantikan wajah dan tubuh Cleopatra setidaknya sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan dan politik yang dilakukannya. Dengan semua "senjata kewanitaan" itu semasa hidupnya ia berhasil mempertahankan tahta dan kejayaan Mesir dari tekanan imperium besar seperti Romawi. Walau akhirnya Mesir runtuh juga di akhir hayatnya.

Berdasarkan literatur yang lain, Cleopatra disebutkan, sangat menyukai kehidupan glamor, pesta-pesta dan kehidupan romantis. Ia memang perayu dan penggoda ulung yang membuat setiap lelaki yang pernah dekat, tidur dan bercinta dengannya akan "takluk" pada keanggunannya.

Namun, walaupun begitu, dalam urusan politik pemerintahan, ia dikenal sebagai wanita yang keras, tegas, dan ambisius. Karisma yang terpancar dari dalam dirinya membuat ia mampu memerintah mesir selama dua puluh tahun lebih dengan berbagai perkembangan yang mengagumkan.

Wanita tegar serba bisa

Biasanya sejarah menampilkan wajah dalam berbagai sisi. Itu terjadi lantaran ia sering merupakan percampuran antara fakta diri yang diimbuhi gincu dan bumbu untuk kepentingan politis. Salah satu contohnya adalah wajah sejarah Cleopatra.

Terlepas dari sisi kehidupannya yang negatif, sosok Cleo adalah wanita tegar yang amat pintar. Pujangga Romawi Cicero mengakui, Cleopatra adalah wanita terpelajar yang masih langka pada zamannya. Pengamatan Cicero membuktikan, wanita ini tidak pernah mau melakukan sesuatu tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Bahkan Al-Masudi, sejarawan Arab, mengatakan Cleopatra yang punya minat besar pada ilmu filsafat adalah pengarang buku-buku pengetahuan. Ini tidak mustahil, mengingat catatan sejarah di tangan Plutarch menyebutkan wanita ini menguasai tujuh bahasa.

Di mata kaumnya yang hidup berabad-abad kemudian, kecantikan dan kemolekan Cleopatra yang nyaris tak tercela itu telanjur menjadi legenda. Apalagi, menurut Dio Cassius, Dewi Asmara ini tahu cara berdandan. Cleo bahkan menulis sebuah buku perawatan tubuh berisi resep kecantikan dari ramuan-ramuan aneh, yang pasti sangat asing bagi para ahli kecantikan abad ini, semisal tikus bakar.

Sebagai wanita yang memegang tampuk kekuasaan dan ibu tiga orang anak, Cleopatra menjalani hidup dengan penuh ketegaran. Bayangkan, seorang perempuan sendirian memerintah sebuah kawasan besar yang cukup lama menjadi ancaman bagi Roma. Disamping urusan negara, tentu ia tak bisa meninggalkan Caesarion dan sepasang bayi kembar yang selalu meminta perhatian.
 
Setiap hari ia sibuk bekerja. Mulai dengan "sidang" kabinet terbatas, bertemu para penasihat, memberi persetujuan atas proyek pembangunan saluran air, atau memeriksa pemasukan pajak negara. Belum lagi menemui tamu-tamu dan para duta besar yang datang.

the lost continent

Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 - 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus.

Dalam buku Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.

Dibagian lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM).
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.

Garis besar kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.

Jika dibaca dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar dan mempunyai kehidupan yang makmur.
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?

Terdapat beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam pencarian untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.

Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga
menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan
Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.

Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang
hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?

Awal tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti
telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?

Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia.
Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?

Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda.
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?

Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?

Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”

Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Ini ada lagi yang lebih unik dari Santos dan kawan-kawan tentang usaha untuk menguak misteri Atlantis. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.

Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.

Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.

Berkomunikasi dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.

Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.

Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.

Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.

Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.

Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.

Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.

Teknologi yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”

Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.

Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.

Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.

Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” , sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.

Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.

Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.

Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.

Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.

Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.

Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.

Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.

Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.

Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.

Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.

Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.

Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.

Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.

Sumber Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.

Bangsa Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai berikut:

“Hukum yang diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah.”

Plato yang acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan:
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”

Hancurnya peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar orang “mengabaikan kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya diam-diam “menyetujui kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.

Kita sebagai orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita sedang berbuat kesalahan yang sama?

bermuda triangle

Tak semua pertanyaan ada jawabannya. Demikian pula dengan sejumlah peristiwa dan fenomena alam di bumi ini. Tak semua (belum) bisa dijelaskan. Mulai edisi ini, Angkasa mencoba mengangkatnya. Menarik untuk diikuti.

Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal Segitiga Bermuda. Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.

Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.

Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.

Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui 'suasana' yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi 'pertunjukkan'. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain.

Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana. Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.

Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.

Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.

Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.

Hilangnya C-119

Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.

Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.

Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.

"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.

Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.

Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.

Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.

Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi 'kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.

Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.

"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO 'kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.

Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.

loch ness monster

EDINBURGH, SABTU - Kemunculan monster Loch Ness (Danau Ness) di Skotlandia kembali menggemparkan dunia. Kali ini tidak hanya pengakuan saja namun seseorang yang tengah berada di pinggir danau berhasil merekamnya dengan kamera video.
"Saya tidak percaya saat melihat sesuatu berwarna hitam, sekitar 13,5 meter, bergerak sangat cepat di permukaan air," ujar Gordon Holmes (55), seorang teknisi dari Shipley, Yorkshire, Inggris. Ia merekam kejadian tersebut Sabtu (26/5) lalu.
Holmes menjelaskan, apapun itu, makhluk yang terekam dalam kameranya bergerak lurus dengan kecepatan sekitar 10 kilometer perjam. Ia memperkirakan kalau hewan yang direkamnya mungkin sejenis belut raksasa. Jika benar, hal tersebut dapat menjelaskan penampakan-penampakan makhluk raksasa berleher panjang yang sering dilaporkan banyak orang.
"Tidak dapat dipungkiri ini adalah salah satu rekaman terbaik yang pernah saya lihat," ujar Adrian Shine, seorang ahli biologi keluatan di pusat Loch Ness 2000. Shine akan mempelajarinya Untuk memastikan makhluk yang dilihat Holmes. Ia berharap dapat menganalisa rekaman yang dibuat Holmes dan menyelesaikannya bulan depan.
Selama ini, banyak sekali kemungkinan yang dapat menjelaskan fenomena penampakan monster yang dikenal dengan nama Nessie itu. Menurut Shine, bisa saja itu hanya gelombang air di bawah permukaan atau sekadar fenomena psikologis di mana mata kita merasa melihat wujud yang ada di pikiran kita. Ada pula yang menduganya sebagai ikan sturgeon yang lama hilang dari danau tersebut atau bahkan spesies dinosaurus yang masih tersisa.
Legenda monster di Loch Ness telah dilaporkan St. Columba, salah satu pendiri gereja Kristen pertama di Skotlandia, pada tahun 565. Sejak saat itu, tercatat lebih dari 4.000 laporan mengenai penampakannya. Pertama kali terekam kamera video pada tahun 1930-an.
Pastinya, cerita mengenai Nessie membuat Loch Ness sangat dikenal dan menjadi ikon wisata tersendiri. Loch Ness merupakan danau terbesar dan terdalam di Skotlandia dengan kedalaman hingga 225 meter. Karena keindahannya, sejumlah pelaku bisnis di Skotlandia baru-baru ini mempromosikannya sebagai Warisan Dunia kepada pemerintah Inggris agar menyampaikannya ke Badan Dunia untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO).
Best Blogger Tips

pegasus and chimera stories

The Story of Pegasus And Chimera

Ketika Perseus memotong leher Medusa, darahnya jatuh dan meresap ke bumi melahirkan kuda bersayap Pegasus. Pegasus merupakan anak dari dewa laut Neptune (Poseidon) dgn Gorgon Medusa yg berkepala ular (medusa tadinya berwujud cewek cakep cuman kemudian gara-gara ML 'ma Neptune di kuilnya Minerva doski dikutuk jadi menyeramkan). Minerva (Athena) menangkap dan menjinakkannya dan membawanya ke para Muses. Mata air Hippocrene, di Pegunungan Helicon tempat para Muses, dibuka dgn sebuah tendangan dari kuku pegasus.

Chimera merupakan monster menakutkan, yg bisa menyemburkan api. Bagian atas badannya merupakan gabungan dari singa dan kambing betina, dan bagian belakangnya merupakan bagian dari naga. Ia membuat kehancuran di Lycia (suatu daerah di Asia minor), shg raja Iobates mencari pahlawan untuk bisa membunuhnya. Pada saat itulah Bellerophon (prince of Corinth) muncul. Ia membawa surat dari Proetus, anak mantu dari Iobates, yg merekomendasikan Bellerophon sbg seorang pahlawan yg tdk terkalahkan, namun diakhir surat dituliskan bhw ia (Proetus) meminta ayah mertuanya untuk membuat Bellerophon mati. Hal ini disebabkan karena Proetus merasa cemburu kpdnya, ia curiga istrinya Antea terlalu mengagumi Bellerophon. Dari keadaan bhw Bellerophon tdk sadar akan adanya bahaya yg mengancam, ekspresi "Bellerophontic Letters" muncul, untuk menggambarkan bentuk komunikasi yg berisi hal yg merugikan bagi org yg dituju namun org yg dituju tdk menyadarinya (like Bellerophon).

Iobates, pd saat membaca surat tsb, bertanya2 akan apa yg akan dilakukannya, ia tdk ingin bersikap tdk ramah thd tamunya namun juga berkewajiban untuk memenuhi permintaan anak mantunya. Akhirnya ia berpikir untuk mengirimkan Bellerophon bertarung dgn Chimera. Bellerophon menerima hal tsb, namun sebelumya ia berkonsultasi dgn ahli nujum Polyidus, yg menasihatinya untuk membawa Pegasus pada pertarungan tsb, untuk itu Polyidus menasihatinya untuk bermalam di kuil Minerva. Ia melakukannya, dan saat ia tidur Minerva datang kepadanya dan memberikannya sebuah tali kekang emas. Saat ia terbangun, tali kekang tsb masih ada ditangannya. Minerva juga menunjukkan padanya Pagasus yg sedang mmunum di sumur Pirene, dan pd saat Pegasus melihat tali kekang itu, ia datang mendekat dgn sukarela dan meyerahkan dirinya untuk dikerndarai Bellerophon. Bellerophon lalu menungganginya dan terbang mencari Chimera, setelah menemukannya pertarungan terjadi dan ia bisa menang mudah dengan melempar lembing berujung timah sehingga Chimera mati tercekik (kan timahnya lumer karena api yg disemburkannya & kemudian menutup lubang pernafasannya).
Setelah mengalahkan Chimera, Bellerophon masih disuruh untuk menjalani berbagai ujian dan pekerjaan oleh Iobates diantaranya bertarung melawan Solymi dan Amazons, namun bantuan Pegasus membuat ia dpt memenangkan semuanya hingga akhirnya Iobates melihat kalau Bellerophon merupakan fave khusus dari pada dewa/dewi memberikan putrinya untuk menikah dgn Bellerophon dan menjadikan Bellerophon sbg penerus tahtanya. Pd akhirnya Bellerophon karena kebanggaannya membuat para dewa/dewi marah; Ia bahkan mencoba terbang ke tempat Mount Olympus dgn Pegasus, namun Jupiter (Zeus) mengirimkan lalat ternak yg menyengat Pegasus sehingga Bellerophon terlempar darinya, dan kemudian menjadi pincang dan buta. Setelah itu Bellerophon mengembara seorang diri melewati dataran Aleian menghindari manusia dan kemudian mati dlm keadaan yg menyedihkan. Pegasus sendiri kemudian diadopsi oleh Jupiter (Zeus) ditempatkan di kandang Olympian dan dipercaya Jupiter untuk membawa Lightning dan Thunderbolts-nya.

bermuda triangle theory

Sebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang lebih dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini “milik” orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau
yang bernama Ontario, bahkan lebih “mengerikan” dari Segitiga Bermuda.

Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.

Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa “lubang di langit”. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Adasana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.

Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).

“Ubur-ubur raksasa” itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin “ubur-ubur raksasa” itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?

Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain:

1. Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot.
2. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
3. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
4. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya.
5. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan.

Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak). Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu, tapi tak ada yang mempercayainya.

Pernahkah anda mendengar kisah alien abduction yang dialami oleh Herbert Schirmer yang mempunyai pangkalan di lepas pantai Florida (Segitiga Bermuda) dan salah satu kutub bumi? Mungkin tempat itu merupakan pangkalan UFO yang bertujuan kurang baik?

Kitapun mempunyai hal yang sama seperti Segitiga Bermuda, yaitu kisah misteri Nyai Roro Kidul, sayangnya hal itu tak pernah diselidiki secara ilmiah. Apakah di sana juga terdapat pangkalan UFO? Laut Selatan dipercaya orang sebagai tempat tinggal jin. Sebuah buku karangan Muhammad Isa Dawud yang berjudul "Dialog dengan Jin Muslim" mengemukakan bahwa segitiga bermuda merupakan kawasan hunian para jin beberapa peristiwa kecelakaan di

Flying dutchman

Pernah nonton Pirates Of Caribbean ? Ga penasaran dengan kapal legenda yang dinaiki Davy Jones ? Kalo penasaran,lanjutin aja bacanya
"I will round this Cape, even if I have to keep sailing until doomsday! (Aku akan selalu mengarungi semenanjung ini, walaupun harus tetap terus berlayar sampai hari kiamat menjelang!)" sumpah Kapten Hendrik Van der Decken, membahana mengalahkan amukan badai laut di perairan Cape of Good Hope (Tanjung Harapan), Afrika Selatan, pada suatu hari yang kelam di tahun 1641. Jeritan sumpah serapah di tengah keputusasaan itu membangkitkan sebuah legenda yang hingga kini masih menjadi misteri besar dalam dunia pelayaran.

Bernard Fokke yang berjuluk Hendrik "van der Decken" adalah kapten kapal salah satu kapal dagang dari armada Dutch East India Company (Vereenigde Oost-indische Compagnie - VOC), di abad 17. Ia dikenal sebagai kapten kapal yang temperamental, pemabuk dan suka bertingkah aneh. Namun kemampuan dan keterampilannya dalam berlayar sangat mengagumkan. Keahlian inilah yang membuat armada VOC memercayakan sebuah kapal dagang di bawah komandonya.

Kapal Tercepat
Kapten Van der Decken memang menyisakan catatan khusus dalam armada VOC. Ia adalah sosok legendaris. Satu-satunya kapten kapal armada VOC yang mampu melakukan pelayaran tercepat dari Batavia (Jawa) ke Holland (Belanda).

Di antara sesama pelaut, ia digosipkan telah bersekutu dengan dunia gaib, sehingga kapalnya bisa berlayar sangat cepat dan mampu mendahului jadwal pelayaran yang sudah ditentukan. Tak ada kapal lain di masanya yang mampu menandingi kecepatan kapal yang dinakhodai Van der Decken.

Suatu hari di tahun 1641, kapal yang dinakhodai Van der Decken dalam pelayaran pulang ke Holland dari Batavia. Memasuki perairan Tanjung Harapan, Afrika Selatan, cuaca berubah. Langit mendadak hitam, angin bertiup kencang dari tenggara. Dengan cepat badai mengamuk di perairan ujung selatan Afrika, membawa angin tenggara dari Samudera Hindia.

Van der Decken berupaya menyisir laut menghindari terjangan angin dan gelombang laut yang mulai meninggi. Namun dalam satu upaya, angin keras yang berhembus tiba-tiba langsung merobek kain layar kapal. Sementara terjangan gelombang dan arus merusak kemudi kapal. Kapal segera terombang-ambing dipermainkan badai.

Kutukan
Kapten Van der Decken sudah mengupayakan semua keahliannya. Berjam-jam ia dan seluruh kru kapal berupaya menaklukkan badai, namun upayanya sia-sia. Alam sedang mengamuk!

Bagai sebuah busa yang terapung di samudera luas, kapal besar bertiang tiga itu dipermainkan gelombang dan angin. Terkatung-katung tanpa daya. Di tengah keputusasaannya, Van der Decken pun menyumpahi langit dan bumi.

Menurut legenda, ia kemudian mengamuk dan menantang integritas Yang Maha Kuasa. Ia mengucapkan sebuah sumpah yang membangkitkan kekuatan kegelapan. Saat mendengar suara badan kapal menghantam karang, Van der Decken semakin menggila. Ia mengucapkan sumpah terakhirnya: "I will round this Cape even if I have to keep sailing until doomsday!" Dan sebuah kutukan pun terwujud.

Sejak itu kapal yang dinakhodai Van der Decken tidak pernah kembali ke Belanda. Dalam catatan pelayaran, ia juga tak pernah berlabuh di dermaga manapun di seluruh dunia. Catatan dokumen VOC di pertengahan abad 17 menyebutkan bahwa kapal itu dilaporkan hilang dalam pelayaran dari Batavia menuju Holland saat mengangkut rempah-rempah. Diduga tenggelam akibat badai di perairan Starndfontein, wilayah pantai Cape Town, Afrika Selatan.

Namun, selama tiga ratus enam puluh enam tahun sejak peristiwa itu, ratusan laporan mengalir dari ribuan saksi mata yang menyebutkan melihat penampakan kapal itu berlayar di sekitar Tanjung Harapan… kapal hantu yang kemudian melegenda sebagai Flying Dutchman!

Kapal Hantu di Tanjung Harapan
Musim panas bulat Maret 1939 di False Bay, kawasan pantai Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Sekitar 60 turis sedang berjemur di pantai Glencairn, sebuah pantai wisata berpasir putih di Cape Town. Udara panas siang itu memantulkan tabir uap air di atas lautan. Memberikan nuansa laut yang lain.

Tiba-tiba keasyikan menikmati panorama pantai terhenti manakala dari balik tabir uap air di lautan muncul sebuah noktah. Orang-orang mulanya tak menghiraukan, sampai akhirnya noktah itu semakin mendekat dan menampakkan wujudnya.

Puluhan pasang mata terpaku pada penampakan sebuah kapal kayu berukuran besar dengan tiga layar, melaju dekat pantai.

Tepuk tangan riuh dan keheranan berbaur dengan kegembiraan keenampuluh kepala yang menyaksikan pelayaran kapal kuno itu. Dengan kecepatan penuh, kapal itu melintas menuju Muizenberg walau angin tak berhembus kencang di kawasan itu. Setelah sekian lama terlihat, kapal terseubt kemudian hilang di gugus perairan berkarang.

Keenampuluh saksi mata itu kemudian ramai membicarakan penampakan kapal kuno itu. Tadinya mereka berpikir itu adalah bagian dari atraksi wisata, namun kemudian otoritas setempat mengatakan bahwa tak ada pelayaran (replika) kapal kuno abad 17 di kawasan itu. Dan kapal-kapal kayu jenis kapal dagang VOC model pertama sudah hampir seratus tahun tidak beroperasi lagi di perairan dunia.

Kesaksian enam puluh turis ini kemudian diberkaskan dalam dokumen bertanda X. Artinya sebuah fenomena yang tak terjelaskan. Para saksi mata yakin betul bahwa mereka telah melihat sebuah kapal dagang kuno, bertiang tiga, dengan buritan yang lebar dan tinggi, serta haluan yang menjorok dan lancip. Berlayar dengan kecepatan penuh di perairan Glencairn.

Penampakan Lain
Penampakan kapal hantu di Glencairn bukanlah yang pertama. Sebelumnya, sejumlah kesaksian tentang kemunculan kapal yang sama sudah beberapakali dilaporkan.

Sebuah laporan militer bertahun 1823, tercatat dokumen aneh dari log pelayaran kapal perang Angkatan Laut Inggris HMS Leven. Disebutkan bahwa kapal tempur ini melaporkan dua kali penampakan kapal misteirus di perairan Tanjung Harapan. Kapal tersebut modelnya sangat kuno dan mencoba membuka komunikasi. Namun karena berada di perairan berbahaya, Kapten Owen yang mengomando HMS Leven mengabaikan kapal misterius itu.

Pada 1835, R Montgomery Martin, melaporkan kapalnya berpapasan dengan kapal hantu dari abad ke-17 di sekitar perairan Afrika Selatan.

Menyusul pada 1879, kapal uap SS Pretoria mengubah arah pelayarannya setelah sejumlah besar penumpang dan kru kapal melihat cahaya tanda bahaya dari sebuah kapal misterius. Namun, saat didekati kapal itu ternyata tidak ada.

Pada 11 Juli 1881, kru kapal perang Angkatan Laut Inggris HMS Bacchante melaporkan penampakan kapal kuno abad 17. Saat itu kapal perang Inggris tersebut sedang berlayar di lepas pantai Afrika Selatan. Tiba-tiba sebuah kapal dagang berbendera VOC melintas di jalur pelayaran mereka di perairan Tanjung Harapan.

Saat itu Pangeran George V selaku perwira kapal (sebelum menjadi Raja Inggris) mencatat dalam log pelayaran mereka: sebuah kapal dengan lampu merah yang berkilau berlayar sangat dengan dengan gugus karang, sekitar 200 yard dari posisi kapal HMS Bacchante.

The British South Africa Annual pada 1939 dalam rilis mereka di sebuah suratkabar menyebutkan, sebuah kapal kuno misterius muncul mendadak di perairan pantai Glencairn. Kapal itu terlihat beberapa saat sebelum akhirnya menghilang tiba-tiba.

Catatan lain berasal dari dokumen Admiral Karl Doenitz yang mencatat bahwa sejumlah kru armada kapal selam U-Boat NAZI-Jerman pada masa Perang Dunia II, melaporkan penampakan kapal misterius. Saat menikmati plesir di pantai Afrika Selatan, mereka melihat sebuah kapal kuno abad ke-17 berlayar cepat di perairan dekat pantai. Namun kapal itu tiba-tiba menghilang di dekat gugus karang.

Pada 3 Agustus 1942, kapal perang Inggris HMS Jubilee yang dalam pelayaran menuju pangkalan militer di Simonstown, dekat Cape Town, mendeteksi sebuah kapal aneh. Pada pukul 9 malam, dua perwira kapal yang bertugas jaga (Davies dan Nicholas Monsarrat) melihat kapal aneh itu memendarkan sinar mendekati pantai.

HMS Junilee kemudian memberi kode pada kapal tersebut, namun tidak direspons. Kapal itu melaju dengan kekuatan penuh mendekati pantai walau angin tak bertiup. Jubilee kemudian bersiap melakukan penyergapan, namun kapal aneh itu tiba-tiba menghilang.

Sejumlah catatan penampakan lain juga masih menyisakan tanda tanya besar. Citra apa yang sebenarnya mereka lihat? Apakah kapal hantu The Flying Dutchman benar-benar nyata?

Antara Fiksi dan Kenyataan
Masih segar dalam ingatan tentang film box office bajaken of The Carribean: Dead Man's Chest (2006) dan bajaken of The Carribean: At World's End (2007). Dalam kedua film itu ada sebuah kapal yang bernama Flying Dutchman yang diadaptasi dari legenda kapal hantu Belanda. Namun film itu berbeda dengan kisah legenda kapal hantu yang tetap dikenang di Eropa.

Legenda kapal hantu ini sebenarnya berakar dari kisah dari Abad Pertengahan tentang seorang pelaut bernama Kapten Falkenburg. Sang kapten dikutuk untuk terus berlayar ke Laut Utara sampai hari kiamat. Hal itu terjadi akibat sumpahnya dan persekutuan dengan iblis yang dibayar dengan jiwanya. Sejak itu kapal sang kapten dilaporkan lenyap dari dunia nyata, namun tetap berlayar di lautan sebagai kapal hantu.

Legenda ini kemudian menggunakan karakter pelaut lain di abad 17. Seorang kapten kapal dagang VOC bernama Bernard Fokke yang dilaporkan hilang di perairan Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Fokke dikenal sesama pelaut atas kecepatan kapalnya yang luar biasa dalam pelayaran Holland (Belanda) ke Batavia (Jawa), melampaui kecepatan kapal-kapal di zamannya. Ia diduga melakukan persekutuan dengan iblis untuk memungkinkan bantuan setan mendorong kapalnya, demi meningkatkan kecepatan walau saat angin tak berhembus.

Namun Kapten Bernard Fokke yang berjuluk Hendrik "van der Decken" dilaporkan hilang di Tanjung Harapan pada 1641 bersama kapal dan seluruh krunya. Diduga ia dikutuk untuk terus mengarungi samudera sampai hari kiamat.

Legenda Flying Dutchman ini sangat menarik minat publik, bahkan sudah diramu menjadi novel, drama, dan opera. Penyair Inggris Samuel Taylor Coleridge mengadaptasinya dalam buku "The Rime of The Ancient Mariner" (1798). Lalu seorang komposer Jerman Richard Wagner mengadaptasi cerita tersebut dalam pertunjukan opera The Flying Dutchman (1843). Dan sejumlah literatur lain banyak yang terinspirasi dari legenda ini…

Misteri
Sementara itu dalam dokumen militer Belanda, Inggris dan Jerman, terselip laporan mengenai penampakan kapal aneh misterius yang disebut "Flying Dutchman" di sekitar perairan Tanjung Harapan. Bahkan di abad 21 penampakan itu masih juga terjadi.

Bukan hanya militer, ribuan laporan sipil juga mengacu pada kapal aneh yang sama.
Berdasarkan kesaksian dan laporan ini, sejumlah peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan besar penampakan kapal itu hanyalah fenomena alam saja. Teori yang paling mengemuka adalah mengenai fenomena fatamorgana.

Prinsipnya begini: berdasarkan posisi pengamatan terhadap kapal hantu itu di siang hari, kemungkinan besar terjadi akibat bias udara panas. Saat panas begitu memuncak, laut akan memantulkan uap serupa gas yang membentuk tabir. Tabir uap ini bersifat transparan, namun bisa memantulkan dan membias bayangan obyek di kejauhan menjadi seolah dekat. Inilah fenomena fatamorgana.

Kemungkinan, Flying Dutchman yang dilihat orang dari pantai di siang hari terjadi akibat peristiwa ini. Artinya objek kapal dikejauhan seolah tercitra menjadi kapal besar samar yang tiba-tiba muncul di dekat pantai.

Namun teori ini disangggah, karena fatamorgana tak akan mampu mencitrakan bayangan obyek secara utuh. Dan fatamorgana biasanya hanya memengaruhi satu orang. Tetapi ada laporan 60 saksi mata pada tempat dan jam yang sama melaporkan satu penampakan yang sama, walau mereka diperiksa secara terpisah (peristiwa di Glencairn).

Seorang saksi mata dari antara 60 orang dalam penampakan di Gelncairn, Mrs Helene Tydell membuat pernyataan dalam interview: "Let the skeptics say what they will, that ship was none other than the Flying Dutchman." (Terserah kaum skeptis mau bilang apa, tetapi kapal {yang kami lihat} tak lain tak bukan adalah Flying Dutchman).

Lagi pula kelemahan teori ini adalah, bagaimana sejumlah saksi mata (bahkan secara beramai-ramai) dari tahun dan abad yang berbeda, bisa memapar detail kapal tersebut? Gambaran para saksi mata ini jelas mengacu pada kapal yang sama…

Misteri Flying Dutchman tidak pernah terungkap hingga kini. Banyak yang percaya bahwa legenda ini memang benar-benar nyata. Mereka percaya ada kekuatan kegelapan yang misterius berbaur dalam fenomena ini…